Harga berbagai barang di amerika termasuk makanan dan pakaian terus merangkak naik pengamat memperkirakan harga-harga akan semakin melonjak dalam beberapa bulan kedepan. Beberapa faktor penyebab kenaikan antara lain cuaca buruk dan situasi politik. Sementara bank dunia sudah memperingatkan harga pangan sudah mencapai tingkat yang berbahaya.
Ketidakpastian timur tengah memicu naiknya harga minyak bensin di amerika, menurut pengamat bila naiknya harga bensin dikaitkan dengan harga bahan pokok akan membuat warga membatasi pengeluaran mereka. Harga bahan makanan naik begitu juga dengan harga pakaian. Anomaly cuaca seperti gelombang panas di rusia dan banjir di Australia juga menyebabkan gagal panen.
Ekonom memperkirakan harga pangan naik 6% tahun ini, pakaian 10% dan harga bensin naik 13%. Ada juga faktor non ekonomitapi konsumen terjebak pada anggaran tidak naik. Undang-undang pajak yang disetujui secara lintas partai oleh kongres seharusnya bisa membuat warga amerika berhemat, tapi dengan adanya kenaikan harga maka angka penghematannya hanya sekitar Rp.500.000
Kelompok riset pemasaran di amerika mengatakan bila ingin berhemat harus membeli pakaian saat ini karena jaringan ritel akan menaikan harga sekitar 10% pada musim semi yang akan tiba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar