Senin, 21 Desember 2009

Perbedaan Krisis Finansial dan Krisis Moneter

Tugas Bahasa Indonesia
Nama : Ratih Erviana Dewi
NPM : 20207895
Kelas : 3 EB 13
Nama Dosen : Drs. Sugito Martodiwiryo



Perbedaan Krisis Finansial dan Krisis Moneter

Krisis Finansial

Istilah krisis finansial digunakan untuk berbagai situasi dengan berbagai institusi atau aset keuangan kehilangan sebagian besar nilai mereka. Pada abad ke-19 dan ke-20, banyak krisis finansial berhubungan dengan kepanikan perbankan dan resesi. Situasi lain yang sering disebut sebagai krisis finansial adalah runtuhnya bursa efek dan krisis mata uang. Banyak ekonom menulis teori mengenai bagaimana krisis keuangan terjadi dan dapat dicegah, namun hanya terdapat sedikit konsensus.

Krisis Moneter

Krisis yang terjadi di sektor keuangan, mempengaruhi mata uang, bursa saham, dan harga asset lainnya di beberapa negara termasuk di negara Asia.



Rangkuman Paragraf

Tugas Bahasa Indonesia
Nama : Ratih Erviana Dewi
NPM : 20207895
Kelas : 3 EB 13
Nama Dosen : Drs. Sugito Martodiwiryo



PARAGRAF
1) Pengertian Paragraf
Paragraf (alinea) adalah suatu kesatuan pikiran dan merupakan kesatuan yang
lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari berbagai kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk segala gagasan. Dalam suatu paragraf, gagasan tersebut menjadi jelas oleh uraian – uraian tambahan untuk menampilkan pokok pikiran secara lebih jelas.

2) Syarat Paragraf yang Baik
Paragraf yang baik harus memenuhi syarat berikut :
a) Kesatuan (kohesi). Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat – kalimat dalam paragraf itu bersama – sama menyatakan suatu hal atau tema tertentu.
b) Kepaduan. Paragraf dianggap padu jika semua kalimat yang membangun sebuah paragraf saling berhubungan dan kompak antara kalimat satu dan kalimat lainnya yang membentuk paragraf itu.

3) Pengembangan Paragraf
¨ Jenis – Jenis Paragraf
1) Paragraf Deduktif
Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Deduktif :
1. Kalimat utama berada di awal paragraf. 2. Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus.
Contoh :
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak
tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat
minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya
pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan
sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur
lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

2) Paragraf Induktif
Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Induktif :
1. Kalimat utama berada di akhir paragraf. 2. Menyatakan dari hal yang khusus ke hal yang umum (luas).
Contoh :
Guru menguasai materi dengan baik. Siswa terkelola dalam suasana pembelajaran
yang kondusif. Proses pembelajaran aktif dan partisipatif. Evaluasi dilaksanakan
sebagai pengukuran tingkat penyerapan siswa. Hal-hal di atas merupakan indikasi
menuju keberhasilan pembelajaran di kelas.

3) Paragraf Campuran
Penjelasan & Catatan Penting Paragraf Campuran :
1. Kalimat utama berada di awal dan ditegaskan kembali pada akhir paragraf. 2. Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus dan ditegaskan kembali
pada hal yang umum (luas).
Contoh :
Bahasa sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk berkomunikasi kita menggunakan
bahasa. Untuk bekerja sama kita menggunakan bahasa. Untuk mewarisi dan
mewariskan kebudayaan, kita memerlukan bahasa. Sekali lagi, betapa pentingnya
bahasa bagi kehidupan kita

4) Paragraf Naratif
1. Semua kalimat dalam paragraf itu terintegrasi secara baik; menggambarkan pikiran
yang terdapat dalam paragraf itu. 2. Semua kalimat merupakan satu kesatuan isi. Satu kalimat pun tidak boleh sumbang.
Contoh :
Seseorang sedang menyapu sambil menembang. Pak Mo mengumpulkan daun-daun
kering di sudut halaman. Esok hari pekerjaan yang sama menghadang di tempat yang
sama. Daun-daun jatuh dan Pak Mo menyapunya lagi. Begitulah rupanya hakikat dari
hidup, selalu menuntut dibersih-bersihkan karena sampah dapat datang setiap saat,
setiap desah nafas.
¨ Cara Pengembangan
1) Umum – khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas
Contoh :
Pada wktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

2) Khusus – umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.
Contoh:Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

3) Pertentangan
Pengembangan paragrap dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.

4) Perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, kan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.


5) Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata – kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

6) Contoh
Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain – lain adalah ungkapan – ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragrap dengan contoh.Contoh:
Selain tipe introvert, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe ekstrover adalah orang – orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat – sifat tertentu, contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira, mudah mempengaruhi, dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.

7) Sebab – akibat
Pengembangan paragrap dengan cara sebab akibat dilakukkan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.Contohnya:Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.


8) Akibat – sebab
Kebalikan sebab akibat. Akibat sebuah peristiwa merupakan sebuah pikiran utama sedang sebab sebagai pikiran penjelas.Contoh :
Hari ini ia terpaksa tidak masuk sekolah. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayahnya yang dinanti-nantikan kedatangannya dari Jakarta belum tiba juga. Adik-adiknya masih kecil dan tidak ada yang menjaga.

9) Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata – kata yang digunakkan dalam mengembangkan paragraph dengan cara definisi. Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.Jika akan menjelaskan sinonim suatu hal, kata ialah yang digunakan dan jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud, kata merupakan yang dipakai.Contoh:Apakah psikologi itu? R.S. Woodworth berpendapat, “Psikologi adalah ilmu jiwa.”, sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”. Sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.

10) Klarifikasi
Cara Klasifikasi adalah pengembangan paragraph melalui pengelompokkan berdasarkan ciri – ciri tertentu. Kata – kata atau ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manusia telah dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat – zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat golongan tersebut yaitu sanguistis (banyak darah) yang sifatnya periang, gembira, optimis, dan lekas berubah ubah. Kemudian kolerisi (banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang,, hebat, lekas marah, dan agresif. Selanjutnya, flogmatis (banyak lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

11) Klimaks dan antiklimaks
Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling tinggi kedudukan/kepentingannya.
ContohBentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

12) Proses
Proses merupakan urutan dari suatu tindakan untuk menciptakan sesuatu atau urutan dari suatu peristiwa.
Contoh :
Daun pohon anggur dapat digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan kita dinginkan kemudian kita gunakan untuk membersihkan wajah.